Sabtu, 07 Juli 2012

SIAP-SIAP JELANG KIAMAT INTERNET

        Ancaman kiamat Internet tinggal hitungan hari. Tepatnya 9 Juli 2012, sekitar 500 ribu peranti keras yang terinfeksi bisa mati total karena serangan malware DNS. DNS atau Domain Name System adalah layanan Internet yang mengubah nama domain seperti www.tempo.com menjadi kode angka, sehingga antarkomputer bisa saling berkomunikasi. Tapi, sejumlah penjahat telah menginfeksi dunia cyber dengan malware bernama DNSChanger. Virus ini memungkinkan penjahat dunia maya bisa mengendalikan server DNS. Akibatnya pencoleng jagat cyber ini bisa mengacaukan akses Internet pemilik komputer dan membahayakan interaksi antarkomputer yang telah terinfeksi. Namun tenang ada cara untuk mengecek penyebaran serangan ini. Pertama bukalah situs www.dns-ok.us. Laman ini akan menunjukkan apakah komputer terjangkit malware. Jika tertulis DNS Resolution = Green, berarti komputer aman. Tapi jika DNS Resolution berwarna merah, hati-hati itu indikator awal terinfeksi. Tak hanya situs www.dns-ok.us, Google pun membuat sebuah aplikasi yang memperingatkan ancaman ini. Mesin pencari raksasa ini akan menampilkan peringatan bagi komputer yang terindikasi kena malware jika membuka google.com. Dalam peringatan tersebut, Google juga menambahkan tautan untuk menghapus serangan malware. Google memprediksi sekitar 500 ribu lebih komputer sudah terinfeksi DNSChanger Trojan. Sejumlah ahli keamanan komputer sebenarnya sudah memenangkan gugatan tentang akses pengendalian infrastruktur yang dikelola para peretas trojan itu. Sayangnya kemenangan mereka tahun lalu itu tidak diikuti dengan izin mematikan infrastruktur menjelang kiamat Internet, 9 Juli 2012. Pada Maret 2012, FBI telah mendapatkan izin dari pengadilan untuk membiarkan server membersihkan DNS mereka sendiri. Solusi ini bersifat sementara karena mengizinkan korban untuk membersihkan DNS mereka dan mengembalikan ke pengaturan normal DNS. Tapi hanya sampai 9 Juli 2012, komputer yang masih terinfeksi DNSChanger tetap akan menerima kiamat Internet

Selasa, 03 Juli 2012

Matematika Gasing..????.. Apa Itu..?????


       Istilah ini memang masih asing bagi sebagian besar orang, termasuk saya tadinya, Tapi, kalo saya cerita tentang Prof Yohanes Surya Phd, hampir semua orang bilang tau Matematika itu Gampang, Asyik dan Menyenangkan! Kalimat itulah yang selalu diucapkan Prof  Yohanes Surya Phd, pakar matematika dan fisika saat diwawancarai Seperti yang kita tahuProf Yohanes Surya telah mengantarkan banyak siswa Indonesia untuk menjuarai berbagaiOlimpiade Internasional Sains dan matematika Tapi, sebenarnya segampang apa sih matematikaitu? Bukankan matematika itu perlu hafal rumus, berpikir keras dll? Bagaimana mungkin itudibilang Gampang, apalagi Asyik dan Menyenangkan? Inilah uniknya
Matematika gasing Saat ini, Prof Surya punya misi mulia untuk mencerdaskan bangsa Indonesia dan juga melek matematika, mata pelajaran yang selama ini biasa dibilang momok  Dengan bimbingan Prof Surya, telah dibuktikan bahwa murid yang dianggap paling bodoh dari pelosok Papua, yang yangkemampuan berhitungnya ada yang hanya sampai angka 4, ternyata dalam 6 bulan ± 1 tahun,mereka sudah bisa menguasai matematika pelajaran untuk kelas 1 sampai 6 SD Jadi, ini salahsatu bukti bahwa matematika itu bisa dipelajari dengan mudah, asal tau caranya Tidak ada murid yang bodoh, yang ada adalah guru yang belom tau cara mengajar dengan cara yang benar, Kurang lebih begitu kata-kata Prof Yohanes Surya Jadi selama guru yangmembimbing tau bagaimana cara mengajar yang gampang, asyik dan menyenangkan, muridakan dengan mudah mempelajarinya Karena itulah, Prof Yohanes Surya menciptakanmatematika Gasing ini Gampang, Asyik dan Menyenangkan : Ah, segampang apa si? Saat ini, untuk mendukung impian Prof Yohanes Surya agar bangsa Indonesia melek matematika, mulai diadakan pelatihan matematika gasing di berbagai tempat di Indonesia. Pelatihan dilakukan 3 hari masing-masing selama 6 jam. Apa aja si materi yang diajarkan?Dalam 3 hari itu akan diajarkan materi untuk pelajaran dari klas 1-6 SD: berhitung cepat (tambah, kurang, kali, bagi) tanpa alat. menyelesaikan soal cerita dengan pendekatan logika dan eksporasi (tanpa perlumenghafal rumus). materi lain sesuai kurikulum sekolah (kelas 1-6 SD)Tentu saja semua materi diajarkan dengan metode matematika gasing, gampang, asyik dan menyenangkan
Diharapkan, semua peserta nantinya bisa berbagi kepada keluarga, anak-anak dan lingkungannya Agar matematika bisa menjadi pelajaran yang menyenangkan dan impian Indonesia melek matematika bisa tercapai.


Selamat menjelajahi dunia matematika yang menyenangkan!

Senin, 02 Juli 2012

Internet Sebagai Media PAK Remaja


Internet dalam kenyataanya dewasa ini, sulit untuk dihindari oleh setiap orang. Hal ini dikarenakan, internet mudah ditemukan di mana-mana dan bahkan muda juga dalam mengaksesnya. Satu sisi internet memberikan surga, dalam hal ini kenikmatan tersendiri. Namun, di sisi yang lain, internet menjanjikan pengaruh yang negatif bagi para pengguna internet. Kenyataan seperti ini tidak dapat dipungkiri lagi, bahkan menjadi santapan yang menghanyutkan. Keadaan semacam ini jika para pengguna tidak memiliki pemahaman yang sungguh maka kesalahkaprahan dalam memahami serta menggunakannya pun terus dilakukan atau dijalankan.
Remaja adalah sebagian pengguna yang dengan mudah terjerumus dalam arus kemajuan informatika, yang selama ini sangat familial dengan  internet. Remaja lebih senang hadir dan menghibur diri dalam realitas maya. Kesenangan dan kenikamatan dunia maya, mengakibatkan peran dan fungsi informatika saat ini lebih kepada sebuah media yang berguna positif, bahkan membangun mental dan sikap setiap orang sulit untuk ditingkatkan. Kesadaran terhadap internet sebagai tempat yang menghibur lebih tinggi, tanpa mempertimbangkan pengaruh yang nantinya dihadapi semakin surut.
Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang baik terhadap pemanfaatan internet sebagai sebuah media yang lebih berguna dalam bidang pendidikan dibandingkan dengan sebuah media hiburan belaka. Sebagai tulang punggung gereja secara khusus  dan bangsa secara umum, remaja mesti diperhatikan dengan sungguh, karena pengaruh kemajuan dalam dunia informatika sangat membahayakan nasib para remaja sendiri selaku penggunanya. Upaya  untuk menyadarkan remaja selaku tulang punggung gereja maka terlebih dahulu melihat sejauh mana remaja memahami manfaat internet selaku media yang baik bagi pendidikannya terlebih sebagai media PAK bagi remaja.
Pendidikan Agama Kristen mungkin sulit dikembangkan dalam dunia informatika, akan tetapi selaku remaja terlebih khusus remaja Kristen bagaimana bisa melihat internet sebagai media PAK yang berguna dalam jangka waktu yang lama, bahkan remaja dapat meminimalisir pengaruh buruk dari internet itu sendiri, terhadap remaja yang menggunakannya. Pengaruh yang mudah merasuki kehidupan para remaja, yaitu pengaruh pornografi maupun pornoaksi yang lebih hangatnya bermunculan di dunia maya tersebut. Melangkah dari relita ini maka bagaimana PAK yang dipahami remaja dalam dunia informatika.
Teknologi adalah suatu bentuk aplikasi sains yang memecahkan masalah manusia. Teknologi mengimplikasikan pilihan, dan pilihan menuntut keputusan yang tidak hanya menyangkut aspek ilmiah, namun juga menyangkut keputusan yang berdimensi etis dan religius. Kehadiran teknologi (teknologi Informatika) bukan secara kebetulan dan mendadak, akan tetapi sudah terbentuk sejak lama. Teolog  Noris Clarke, menyuguhkan bahwa teknologi sebagai alat atau instrumen kasih dan belas kasih dalam meringankan penderitaan manusia suatu resons modern terhadap perintah Alkitab untuk memberi makan kepada yang lapar dan menolong kebutuhan sesama.
Penerapan Aplikasi sains dalam hal ini teknologi terhadap segala aktifitas manusia merupakan hal positif yang perlu ditingkatkan dalam mendorong keberhasilan pemenuhan kebutuhan hidup. Orang mungkin akan berpikir bahwa dengan terus mengandalkan teknologi, maka kreatifitas manusia akan didominasi oleh teknologi tersebut. Seperti halnya dalam penggunaan teknologi informasi oleh masyarakat dunia dewasa ini. Tidak ada salahnya pemanfaatan teknologi oleh masyarakat, karena teknologi diciptakan untuk memberdayakan masyarakat.
Terhadap perkembangan teknologi yang di lihat  yang telah merambat masuk dalam kehidupan setiap orang, pertanyaan bagi kita adalah bagaimana bisa menyikapi teknologi pada saat ini. Di mana remaja yang merupakan pengguna, saat ini telah mabuk teknologi. Sejarah telah membuktikan bahwa tidak ada apapun atau siapapun di dunia ini yang mampu membendung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Orang yang menghindari perkembangan iptek hanya akan menjadi katak dalam tempurung. Namun sebaliknya, menggantungkan kehidupan dan masa depan kita hanya kepada iptek adalah juga suatu kebodohan. Mengapa? Sebab sejarah juga membuktikan bahwa iptek bukanlah solusi satu-satunya (the ultimate solution) atas persoalan hidup manusia.
Menjunjung tinggi akan kemajuan teknologi, bukan berati menjunjung pula pengaruh buruk yang nantinya datang dari teknologi tersebut. Orang mungkin yang telah mengetahui pengaruh buruk dari teknologi, akan sulit untuk menilai teknologi itu baik dalam hidup manusia. Seperti halnya teknologi nuklir yang bisa membawa kematian manusia dalam peperangan. Akan tetapi, perlu dilihat juga bahwa teknologi nuklir bisa di pakai untuk hal-hal yang lebih baik, seperti pembangkit tenaga listrik. Sama halnya juga dengan teknologi informasi. Pengaruh buruk yang muncul karena teknologi ini tidak akan mampu untuk mempengaruhi orang lain ketika ia sendiri mampu untuk  bisa mempertahankan diri dari pengaruh-pegaruh tersebut.
Remaja adalah anak dengan batasan usia 14-16 tahun, yang mengunjungi warnet maupun yang mengakses internet di rumahnya. Pertahanan diri dari remaja untuk bisa menghadapi pengaruh buruk teknologi, sebaiknya peran orang tua harus dipertajam. Mereka tidak akan mampu untuk mempertahankan diri terhadap pengaruh yang datang, jika orang tua sendiri hanya memberikan kepercayaan tanpa memperhitungkan situasi remaja dan dampak dari teknologi. Perhatian orang tua pun janganlah sampai menekan  atau mempersalahkan teknologi. Orang tua harus bisa untuk menilai teknologi dari sisi yang positif. Bahwa teknologi adalah bentuk kasih sayang Tuhan yang diwujudkan lewat hasil karya manusia.
Pemahaman remaja untuk pemanfaatan teknologi informasi sebagai sebuah media Pendidikan Agama Kristen (PAK), haruslah diberikan. Mengingat kembali remaja yang memiliki penguasaan  diri yang belum matang, sentuhan rohani yang tinggi dalam hal pemahaman pemanfaatan teknologi sebagai media PAK, mesti diterapkan. Orang tua yang merupakan sandaran hidup remaja di dalam lingkungan keluarga, pembinaan dan pemberian pemahaman terkait dengan teknologi haruslah bergerak menuju kepada Pendidikan Agama Kristen yang lebih berarti dan mudah dipahami dengan baik oleh remaja pengguna teknologi.
Teknologi (teknologi Informatika) adalah terobosan yang unik dan membumbuhi aktifitas hidup manusia secara global. Berdasarkan kenyataan yang mengglobal ini, teknologi janganlah dilihat sebagai bencana atau sebagai media yang membawa virus yang meracuni manusia. Seperti yang telah diungkapkan oleh Daud dalam Alkitab, bahwa teknologi itu telah di nubuatkan sejak lama, setiap orang mesti dapat menilai teknologi secara positif.
Kecenderungan orang menilai teknologi sebagai sarana untuk mencapai kesuksesan yang berarti (dalam hal ini keberhasilan dalam hidup). Segala macam sarana atau media digunakan untuk bisa berhasil. Setiap orang pun ingin mencapai keberhasilan dalam hidup. Pada hal semestinya orang lupa bahwa keberhasilan dalam hidup bukan tujuan yang paten dan lengkap. Setiap orang perlu menyadari bahwa Keberhasilan Hidup (Succes in Life) tidak memiliki arti apa-apa tanpa ada “Makna hidup”. Remaja haruslah dibina untuk bisa menemukan makna hidup dengan pemanfaatan media teknologi informatika. Di mana teknologi semestinya dilihat dan dipahami oleh remaja sebagai bentuk kasih dan kemurahan Tuhan yang dihadirkan/ diciptakan oleh manusia.
Remaja  janganlah melihat kehadiran teknologi sebagai sebuah sarana untuk memetik keuntungan sepihak, sementara remaja sulit untuk menemukan makna hidup dari kehadiran media tersebut. Teknologi memang diciptakan oleh manusia yang mungkin juga bukan orang yang seiman dengan kita, tetapi wujud kesetiaan Allah itu universal. Allah juga patut untuk dihargai dengan kehadiran media tersebut. Sehingga dalam pemanfaatannya, kecenderungan remaja yang mudah dipegaruhi hal-hal buruk, dapat ditepis/diminimalisir.
Mengingat kembali bahwa alkitab juga menghendaki hal yang demikian. Allah sendiri telah menganugerahkan kapada kita sesuatu yang berguna dan yang sangat besar sehingga kita juga diperhitungkan dalam kodrat Ilahi dan luput dari hawa nafsu duniawi. (Bnd. II Ptr.1:3-4). Segala  macam pengaruh media yang mendatangkan bencana dalam hidup akan terus menurun, jika pemberian pemahaman akan pemanfaatan media yang lebih mengarah pada pendidikan agama Kristen.
Oleh karena itu, “kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, kepada ketekunan kesalehan.......dst”(Bnd. II Ptr.1:5-11). Kemungkinan yang bisa nampak dari perhatian orang tua terhadap kebutuhan finansial anak-anak (remaja) adalah untuk mencapai tujuan yaitu keberhasilan hidup. Namun, yang mesti menjadi perhatian orang tua adalah sejauh mana remaja itu bisa menemukan makna hidup dari kemajuan teknologi.
Philip H. Phenix mengatakan bahwa: anak dan remaja harus dipersiapkan untuk  menghadapi tiga tugas kehidupan yaitu: pertama, untuk dapat hidup (to make a livng). kedua, untuk mengembangkan  kehidupan yang bermakna (to lead a meaningful life). Ketiga, untuk turut memuliakan kehidupan (to ennoble life). Tanggung jawab orang tua terhadap anak-anak tidak akan pernah berhenti, mengingat bahwa orang tua memenuhi panggilan hidup Kristiani yakni “membantu pribadi” untuk bertumbuh dalam kemampuannya  untuk “internalisasi” yaitu mengasimilasikan (mencerna) dan mempribadikan (membatinkan) cita-cita transenden Kristus
Pengaruh teknologi yang mengglobal ini merupakan satu tantangan bagi orang tua untuk bisa membentuk remaja selaku tulang punggung bangsa secara umum bahkan gereja (secara khusus). Pembinaan orang tua yang menyentuh kehidupan remaja akan sangat berarti  bagi remaja tersebut. Orang tua janganlah menjauhkan diri dari anak-anak karena kesibukannya, bentuklah pertemuan ibadah yang bisa dipakai dalam mendidik (Bnd. Ibr.10 23-35).
 Pemahaman remaja yang baik terkait dengan pemanfaatan teknologi, yakni untuk memperoleh makna hidup, sangatlah penting  jika dibandingkan dengan hanya untuk keberhasilan dalam hidup. Dengan demikian gereja tidak akan pernah meragukan lagi keberadaan remaja (remaja Kristen) karena pemupukan kepribadian sudah sejak dalam keluarga. Sehigga pada akhirnya warisan yang di turunkan dalam gereja dalam hal ini Selaku Garam Dunia dan Terang Dunia (Bnd.Mat. 5:13-16), remaja dapat mewarisinya.